Senin, 10 Oktober 2016

Sejarah teh tarik & Cara penyajiannya

Teh tarik adalah minuman manis berupa teh dicampur susu yang lazim ditemukan di Asia Tenggara, khususnya Malaysia. Minuman ini biasanya dijual oleh para mamak (orang India Muslim) di Malaysia dan Singapura, yang menjadikannya sebagai minuman nasional negara tersebut. Minuman ini juga dapat ditemukan di beberapa tempat di Indonesia, antara lain di Riau, Kepulauan Riau, dan Aceh (disebut Teh Tarek).


Etimologi
Teh tarik secara harfiah berarti "teh yang ditarik," itulah yang dilakukan pengrajinnya di kedai mamak India ketika membuat minuman ini. Teh dan susu dituangkan melalui udara antara dua cangkir, terus-menerus sampai mencapai tekstur yang kaya dan berbusa. Pembuat teh tarik yang terampil bagaikan seniman, tidak pernah menumpahkan setetes pun! Lebih dari sekadar kecakapan memainkan pertunjukan dan tradisi, menuangkan teh tarik melalui udara bermaksud untuk mendinginkan teh dan menghasilkan lapisan berbusa di permukaan minuman.

Kandungan dan Penyajian
Minuman ini berupa teh yang dituangkan dari satu gelas ke gelas lainnya (dilempar-lempar). Dalam proses penarikan ini, kandungan-kandungannya menjadi semakin pekat dan aromanya keluar. Selain itu proses penarikan juga membantu mendinginkan suhu minuman dan memberikan lapisan busa lembut di bagian atasnya yang terbentuk karena kandungan gula di dalam air teh.

Teh tarik dan teh es merupakan minuman yang banyak dijual di rumah makan para mamak, dan biasanya diminum bersama hidangan seperti nasi lemak, roti canai, roti telur, atau roti tempayan. Bubuk teh yang dijual kiloan sering digunakan untuk membuat teh tarik. Setelah diseduh, teh disaring dengan kain kasa dan dicampur dengan susu kental manis.

Quality food with affordable price "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar